JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menekankan masyarakat tak perlu khawatir terhadap pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD). Pasalnya, fluktuasi nilai Rupiah yang mendekati Rp14.000 per USD dinilai tak berdampak signifikan pada ekonomi dalam negeri.
"Jangan dikhawatirkan Rp14.000 seolah-olah kita alami kesulitan besar. Enggak, itu hanya psikologis saja, dan dampaknya tidak signifikan ke ekonomi," ujar Kepala Departemen Pendalaman Pasar Keuangan Bank Indonesia (BI) Nanang Hendarsyah dalam konferensi pers di Gedung BI, Jakarta, Jumat (4/5/2018).
Baca Juga: Gagal Ambil Kesempatan, Rupiah Masih Terpuruk di Rp13.950/USD
Dia mengatakan, melihat dinamika global terlebih ekonomi Amerika Serikat yang melemahkan Rupiah memang harus diwaspadai, namun tak perlu dikhawatirkan. Sebab, BI selalu ada di pasar melakukan stabilitas.
"Saat ini harus kita waspadai dan cermati tetapi tidak harus membuat kita khawatir. Memang saat ini ekonomi AS sedang menunjukkan penguatannya. Dan memang sayangnya negara lain, termasuk bukan hanya emerging market, tetapi juga negara-negara maju seperti di Eropa, Inggris, dan Jerman saat ini kegiatan ekonominya tidak sesuai dengan apa yang diperkirakan," ujarnya