Angka itu kata Miyono, didominasi pecahan Rp50 ribu tahun edar (TE) 2005 yang paling banyak diragukan keasliannya dengan jumlah 247 lembar atau 59,75%.
Miyono merincikan untuk tahun 2017, uang palsu ditemukan selama triwulan I sebanyak 65 lembar, triwulan II sebanyak 145 lembar, triwulan III sebanyak 66 lembar dan triwulan IV sebanyak 119 lembar.
Sementara untuk jumlah pecahan kata Miyono, terbagi dalam pecahan Rp100 ribu sebanyak 143 lembar, Rp50 ribu sebanyak 247 lembar, Rp20 ribu sebanyak 1 lembar, Rp10 ribu sebanyal 2 lembar dan Rp5 ribu sebanyak 2 lembar.
"Uang palsu yang ditemukan tahun 2017, sedikit lebih besar dari temuan selama tahun 2016 sebanyak 303 lembar atau naik 30,36%," ungkap Miyono.