JAKARTA - Membeli rumah merupakan sebuah keputusan yang dampaknya berjangka panjang dan berisiko tinggi karena melibatkan dana yang tidak sedikit. Salah memutuskan, Anda bakal menyesalinya. Maka, kenali dulu cara bernegosiasi yang oke sebelum Anda berhadapan dengan si penjual rumah.
Supriyadi Amir dalam bukunya, Sukses Membeli Rumah Tanpa Modal, terbitan Laskar Aksara, menyebutkan kiat bernegosiasi dengan si penjual rumah yang bisa Anda terapkan:
Ke-1. Ketahui Harga Pasar
Kalau rumah pilihan sudah Anda temukan, pastikan harga yang ditawarkan pemilik rumah memang harga yang sebenarnya. Untuk tahu hal ini, Anda lebih dulu tahu harga pasaran rumah dengan tipe dan ukuran rumah yang sama di kawasan tersebut. Masukan pula penilaian Anda tentang kondisi rumah tersebut agar kalkulasi harganya enggak meleset.
Ke-2. Jangan Baper
Anda harus melihat rumah yang Anda taksir itu secara obyektif. Jangan baper (bawa perasaan) kalau sudah naksir berat enggak mau pindah ke rumah yang lain. Pasalnya, bawa-bawa emosi saat negosiasi harga rumah enggak bakal menguntungkan Anda .
Ke-3. Siap Berkompromi
Tidak ada negosiasi tanpa kompromi. Tapi, dalam berkompromi usahakan agar kendali tetap di tangan Anda . Bersikaplah fleksibel. Ajukan harga tawaranmu setelah Anda melakukan survei. Biasanya Anda langsung tergoda dan segera memberikan nominal penawaran begitu Anda naksir berat sebuah rumah. Sebaiknya Anda enggak melakukan itu. Manfaatkan 3-4 kali survei untuk analisis perhitungan sekaligus tarik-ulur dengan si penjual.
Ke-4. Dasar Penawaran dari Cash Flow
Setiap hendak melakukan penawaran, Anda perlu menghitung potensi keuntungan. Mulai perbandingan harga pasar, harga likuidasi, sampai harga transaksi. Dengan gitu, Anda bisa memperkirakan potensi cash back yang bisa Anda dapatkan. Selanjutnya, hitung potensi cash flow. Dari hasil perhitungan itulah Anda bisa beri penawaran yang pantas.
Ke-5. Tentukan Maksimal Penawaran
Negosiator yang baik adalah mereka yang sudah melakukan persiapan sebelum bernegosiasi. Dengan gitu, saat negosiasi berlangsung Anda sudah menentukan maksimal harga penawaran. Kalau si penjual tampak susah menerima harga maksimal penawaran Anda , sebaiknya negosiasi dihentikan supaya enggak buang-buang waktu.
Ke-6. Jangan Jadi yang Pertama Menyebut Nominal Penawaran
Jangan pernah Anda menjadi pihak pertama yang menyebut nominal harga penawaran. Biarkan si penjual yang menyebutkannya hingga Anda tahu berapa batas akhir penawarannya. Biasanya setelah itu si penjual yang akan menanyakan batas harga penawaran Anda .
Ke-7. Buat Rentang Harga Penawaran
Ketika Anda mengajukan penawaran, berikan angka lebih rendah dari harga transaksi yang diinginkan si penjual. Misalnya, transaksi di angka Rp1 miliar, maka ajukan penawaran pada kisaran Rp600 juta-Rp 800 juta. Jadi, ada rentang Rp200-400 juta yang bisa Anda gunakan untuk bernegosiasi.
Ke-8. Minta Waktu 3-4 Hari untuk Memutuskan
Biasanya ada ‘pengaruh’ broker atau si penjual saat pertama kali Anda melihat sebuah rumah. Kalau Anda emang enggak punya pengetahuan lengkap mengenai properti, ya anggap aja itu pendapat si broker atau penjual, Anda jangan terlalu terpengaruh. Di sinilah pentingnya waktu 3-4 hari sebelum Anda memutuskan batas maksimal harga penawaran. Dalam kurun waktu tersebut, Anda dapat memanfaatkan waktu untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap.
Ke-9. Minta Tenggang Waktu Pembayaran
Setelah harga disepakati antara Anda dan si penjual, masih ada negosiasi lanjutan terkait dengan jangka waktu pembayaran. Pembiayaan yang dibantu oleh bank butuh waktu sekitar satu bulan. Jadi, Anda harus meminta tenggang waktu lebih lama untuk proses pencairan dana tersebut. Biasanya penjual akan memaklumi dan menerima permintaan tersebut.
(Rani Hardjanti)