Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Matahari Putra Prima Rights Issue Rp806,69 Miliar, Lagi Butuh Dana

Agregasi Harian Neraca , Jurnalis-Selasa, 03 Juli 2018 |12:12 WIB
Matahari Putra Prima <i>Rights Issue</i> Rp806,69 Miliar, Lagi Butuh Dana
Foto : ant
A
A
A

JAKARTA – Butuh dana segar untuk modal kerja, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) akan menggelar penawaran umum terbatas V (PUT V) dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue.

Perusahaan menambah jumlah saham yang ditawarkan menjadi 2,15 miliar saham atau setara dengan 28,57% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal saham sebesar Rp50 per saham. Harga pelaksanaan PUT V ini ditetapkan sebesar Rp375 per saham, sehingga melalui aksi PUT V ini MPPA mampu mendapatkan dana segar sebesar Rp806,69 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Pasca Selasar Roboh, Aktivitas BEI Berjalan Normal IHSG Naik ke 6.391

Baca Juga : Dikabarkan Bangkrut dan Terlilit Utang, Begini Reaksi Hypermart

Setiap pemegang lima saham biasa atas nama yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham ("DPS") mendapatkan dua HMETD di mana satu HMETD berhak untuk membeli satu saham baru dengan nilai nominal Rp50 setiap saham, dengan harga pelaksanaan Rp375 setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham.

HMETD dapat diperdagangkan di BEI serta di luar Bursa Efek selama 10 hari Bursa mulai tanggal12 Juli 2018 sampai 13 Juli 2018, 16 Juli 2018 sampai 20 Juli 2018, dan 23 Juli 2018 sampai 25 Juli 2018. Sementara, untuk pencatatannya akan dilakukan di BEI pada tanggal 12 Juli 2018. Tanggal terakhir pelaksanaan HMETD adalah tanggal 25 Juli 2018.

Dalam informasi mengenai PUT V yang diterbitkan perusahaan di BEI disebutkan seluruh dana hasil PUT V setelah dikurangi biaya-biaya penyelenggaraan PUT 93,7% akan digunakan untuk modal kerja perusahaan dalam bentuk peremajaan persediaan melalui pembayaran kepada pemasok atas pembelian barang dagangan.

Pasca Selasar Roboh, Aktivitas BEI Berjalan Normal IHSG Naik ke 6.391

Baca Juga : Matahari Putra Prima Berencana Right Issue Rp801,8 Miliar, Ancaman Dilusinya 26,67%

Sementara, sisanya sebesar 6,3% akan digunakan untuk membayar sebagian pokok utang perseroan kepada Bank Of China Limited. Dalam pelaksanaan rights issue, PT Multipolar Tbk (MLPL), selaku pemegang saham utama akan melaksanakan seluruh HMETD yang diperolehanya.

Apabila setelah alokasi itu masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, pembeli siaga yaitu PT Ciptadana Capital akan beli semua sisa saham tidak diambil bagiannya tersebut. Bagi pemegang saham tidak eksekusi pelaksanaan rights issue akan alami dilusi hingga 26,67%.

Emiten ritel ini sepanjang tahun lalu mencatatkan penurunan penjualan serta menorehkan rugi bersih. Perseroan membukakan penjualan sebesar Rp12,56 triliun pada tahun 2017. Penjualan peritel fesyen ini turun 7,13% dibandingkan kinerja 2016 yang mencapai Rp13,52 triliun. Disebutkan, pencapaian penjualan langsung turun 7,22% menjadi Rp12,46 triliun.

Baca Juga : Dikabarkan Bangkrut dan Terlilit Utang, Begini Reaksi Hypermart

Meski penjualan konsinyasi naik, namun peningkatannya dibarengi pula dengan kenaikan biaya konsinyasi, sehingga menekan angka penjualan bersih. Kinerja penjualan yang turun ini turut diperburuk dengan bertambahnya beban yang harus ditanggung perusahaan, mulai dari beban pokok penjualan, beban penjualan serta beban umum dan administrasi. Beban pokok naik dari Rp11,233 triliun menjadi Rp11,559 triliun pada tahun lalu.

Baca Juga : Matahari Putra Prima Berencana Right Issue Rp801,8 Miliar, Ancaman Dilusinya 26,67%

Alhasil, kinerja bottom line tergerus. MPPA mencatatkan rugi bersih Rp1,24 triliun pada tahun lalu. Padahal, pada 2016, perusahaan masih mencatatkan laba bersih sebesar Rp38,48 miliar. Total aset juga menyusut dari Rp6,7 triliun menjadi Rp5,4 triliun. Meski begitu, total kewajiban turun tipis dari Rp4,27 triliun menjadi Rp4,27 triliun.

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement