Di samping itu, lanjut Richard, perseroan baru saja membeli terminal kargo terapung (floating terminal storage) dengan nilai akuisisi hingga USD3,5 juta. Dengan operasional terminal kargo terapung yang baru ini harapkan akan ada tambahan sebesar Rp50 hingga Rp60 miliar di luar kargo yang sudah beroperasi.
Baca Juga : IPO, Transcoal Pacific Lepas Saham di Harga Rp110-Rp150
"Jadi tahun ini untuk alat itu saja kami harapkan bisa angkut 5 juta ton. Kurang lebih dari hasil ini Rp50 miliar hingga Rp60 miliar sendiri," jelas dia.
Untuk meningkatkan kinerja perusahaan juga berencana untuk menambah tiga kapal. Richard pun berharap, setelah menjadi perusahaan terbuka perseroan bisa mendapatkan akses lebih mudah untuk pendanaan baik di pasar modal maupun perbankan.