Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jembatan Timbang Diaktifkan Lagi, Menhub Minta Pengusaha Semen dan Baja Ikuti Aturan

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Selasa, 17 Juli 2018 |15:38 WIB
Jembatan Timbang Diaktifkan Lagi, Menhub Minta Pengusaha Semen dan Baja Ikuti Aturan
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Foto: Okezone
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan kembali mengaktifkan jembatan timbang. Pasalnya, banyak sekali pelanggaran angkutan barang yang kelebihan dimensi dan kelebihan muatan atau over dimensi-over loading (ODOL).

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan, pelanggaran yang dilakukan angkutan barang membuat tingkat kemacetan yang tinggi dan kenyamanan pengguna jalan terganggu.

Pelayanan Lamban karena SDM Kurang, Puluhan Truk Kontainer Antre di Tanjung Priok 

"Pemandangan yang memalukan melihat truk yang overdimensi karena melakukan itu dengan sewenang-wenang. Buat sakit mata ini. Oleh karenanya, saya berpesan kepada Pak Dirjen (Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi), kirim surat peringatan untuk asosiasi-asosiasi yang belum menaati aturan ini," ujarnya dalam Forum Group Discussion (FGD) mengenai implementasi otomatisasi jembatan timbang di Fairmont Hotel, Jakarta, Selasa (17/7/2018).

Dia menyebutkan hingga saat ini terdapat dua asosiasi yang belum mau berkomitmen terhadap penandatanganan deklarasi perjanjian angkutan barang yakni asosiasi baja dan semen.

Baca Juga: Jalan Tol Jakarta Cikampek Akan Dilengkapi Jembatan Timbang

"Sekitar dua atau satu bulan lalu kita sudah tanda tangani deklarasi, tapi asosiasi semen dan baja belum tanda tangan," sebutnya.

Selain mengurangi 50% kecepatan kendaraan di jalan tol, truk dengan kelebihan muatan juga membuat usia jalan tak bertahan lama. Budi Karya mencontohkan, Tol Jakarta-Karawang menjadi salah satu jalur lalu lintas yang dirugikan karena angkutan barang kelebihan muatan, di mana tekstur jalan tol ini menjadi buruk.

Pelayanan Lamban karena SDM Kurang, Puluhan Truk Kontainer Antre di Tanjung Priok

"Ada suatu tekanan yang luar biasa untuk titik-titik itu, akibat adanya kendaraan bermuatan berlebih. Itu kayak pisau, jalan kayak dicacah-cacah," katanya.

Oleh sebab itu, pihaknya meminta kepada dua asosiasi tersebut untuk mau bekerjasama dalam menertibkan aturan. "Kita minta asosiasi semen dan baja ikuti apa yang kita lakukan. Karena dengan tidak adanya kendaraan yang overdimensi dan overloading, tingkat kecepatan di ruas jalan juga akan meninggi," ujarnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement