JAKARTA - Ekonomi syariah Indonesia dinilai kian berkembang, khususnya pada sektor keuangan yang kini tak hanya di perbankan tapi juga ke ranah asuransi juga multi finance.
Namun demikian, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menilai, dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, perkembangan tersebut seperti berjalan di tempat. Padahal Indonesia bercita-cita menjadi pusat ekonomi syariah di dunia.
"Tapi kenapa dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, perkembangan syariah seolah-olah berjalan di tempat?" ujarnya dalam sambutan High-Level Discussion di Kantor Bappenas, Jakarta, Rabu (25/7/2018).
Dia menjelaskan, hal ini setidaknya terlihat dengan kondisi ekonomi syariah Indonesia yang masih jauh tertinggal dari Malaysia. Soal aset perbankan syariah, Indonesia hanya 5% sedangkan Malaysia sudah 20%.
Baca Juga: Menteri Bambang: Industri Halal Harus Dorong Perbaikan Defisit Transaksi Berjalan
"Ada suatu periode di mana sulit sekali aset dari perbankan syariah melewati 5% dan jika dibandingkan aset perbankan syariah Malaysia yang sudah 20%. Secara persentase kita jauh di bawah," ujarnya.