Direktur Utama MBTO Bryan David Emil pernah bilang, sumber dana belanja modal akan berasal dari kas internal dan sebagian besar dari pinjaman perbankan. Rencananya, dana tersebut akan digunakan untuk perbaikan gedung, mesin dan prasarana lainnya. "Investasi paling besar ada pada mesin, yakni sekitar 45% dari belanja modal,"ujarnya.
Perseroan, lanjutnya, menargetkan laba bersih tahun ini sebesar Rp9 miliar. Target tersebut dipatok untuk memperbaiki catatan tahun lalu di mana perusahaan merugi. Kata Bryan David, tahun lalu perseroan banyak melakukan ekspansi. Hal tersebut akhirnya menekan bottom line perusahaan. “Tahun lalu minus karena banyak melakukan investasi, terutama pada sales marketing 2017,” ungkapnya.
Selain membidik laba bersih, MBTO tahun ini menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 7%-10%. Dirinya masih cukup optimistis bahwa kinerja tahun ini bisa lebih baik. Perusahaan tahun ini tidak melakukan aksi secara agresif, namun juga tidak konservatif. “Kami akan cenderung moderat-optimistis,” katanya.
Berdasar data Nielsen yang menjadi acuan Bryan, consumers spending pada 2017 sebesar 2,7% year on year (yoy). Tahun ini juga peluang juga lebih terbuka. Pasalnya, ada momentum pemilihan kepala daerah (pilkada) yang disinyalir bisa membangkitkan pengeluaran untuk konsumsi (consumers spending). “Nah ini pasti harapannya, market cukup positif. Indonesia dengan Pemilu sebelumnya sudah termanajemen dengan baik, dan indeks tetap bagus dan positif,” imbuh Bryan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)