"Kalau kemarin tidak dinaikkan (suku bunga acuan), Rupiah bisa lari ke mana-mana dan cadangan devisa kita bisa terkuras untuk menahan laju dolar AS. Memang seperti buah simalakama. Kalau dilihat ke depan situasi ini tidak selesai dalam waktu singkat," paparnya.
Dengan kondisi saat ini, menurut Jahja, Rupiah memang sulit untuk bergerak normal. Terlebih, sebagian besar bahan baku merupakan impor, hal ini menyebabkan harga pokok juga mengalami kenaikan. "Kalau harga tidak ikut dinaikkan maka profit akan turun, memang ini sedikit dilema," imbuh dia.
(Dani Jumadil Akhir)