JAKARTA – Manisnya biskuit Mayora berbuah manis terhadap pencapaian kinerja PT Mayora Indah Tbk (MYOR) di paruh pertama tahun ini. Di mana emiten produsen makanan ini mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp10,82 triliun atau naik 15,19% dari Rp9,39 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Perseroan menjelaskan, kenaikan penjualan bersih didorong oleh penjualan lokal yang tercatat tumbuh 6,25% yoy menjadi Rp5,97 triliun hingga akhir Juni 2018. Penjualan ekspor bahkan tumbuh lebih tinggi yakni 28,4% yoy menjadi Rp4,85 triliun. Namun, perseroan mengalami kenaikan beban pokok penjualan sebesar 10,38% yoy menjadi Rp8,04 triliun dari sebelumnya Rp7,28 triliun. Ini seiring dengan kenaikan beban pokok produksi 10,2% yoy menjadi Rp8,07 triliun.
Kendati demikian, MYOR memperoleh laba dari selisih kurs mata uang asing yang cukup signifikan, yaitu senilai Rp156,12 miliar, setelah tahun lalu justru mencatatkan kerugian Rp5,71 miliar. Penghasilan bunga MYOR juga naik 34,9% yoy menjadi Rp22,02 miliar, dari sebelumnya Rp16,32 miliar. Alhasil, MYOR tetap mampu membukukan laba bersih sebesar Rp735,87 miliar, atau tumbuh 34,32% dari sebelumnya Rp547,83 miliar. Dengan demikian, laba per saham MYOR juga terkerek menjadi Rp33 per saham, dari sebelumnya Rp25 per saham.
Adapun, hingga akhir Juni 2018, MYOR memiliki aset sebesar Rp16,52 triliun, naik 10,7% yoy dari sebelumnya Rp14,92 triliun. Aset terdiri dari jumlah ekuitas dan liabilitas yang masing-masing sebesar Rp9,03 triliun dan Rp7,49 triliun. Tahun ini perseroan menargetkan penjualan sebesar Rp22,9 triliun atau meningkat 10,3% dibanding perolehan pada tahun sebelumnya sebesar Rp20,81 triliun.