Kemudian untuk mencapai target penjualan tahun ini, perseroan akan menjalankan beberapa strategi berupa intensifikasi program marketing dan juga peningkatan kapasitas produksi.“Kita konsisten jalankan Mayora marketing way, ada empat hal yang akan kita jaga. Pertama produknya harus acceptable, kemudian harganya terjangkau. Kita juga jaga distrubusi dan awareness. Setiap tahun dipertajam agar lebih baik lagi,”kata Andre Sukendra Atmadja, Direktur Utama MYOR.
Sedangkan, dalam hal peningkatan kapasitas pabrik akan diwujudkan dalam bentuk perluasan fasilitas produksi dan penambahan kapasitas produksi di pabrik yang telah ada. “Kami akan terus berinovasi dan memperbesar pasar agar lebih luas untuk mencapai target pertumbuhan secara berkesinambungan dan memantapkan posisi kami sebagai produsen makanan dan minuman olahan,” jelasnya.
Sebelumnya dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi, perseroan membeli aset tanah yang berada di Balaraja, Banten yang saat ini dimiliki oleh PT Tedjopratama Mandirigemilang dan PT Lubuk Permata. Tanah ini akan dibangun pabrik baru untuk menambah 3 line produk biskuit dan 15 line produk wafer. Disebutkan, luas tanah yang dibeli MYOR seluas 51.406 meter persegi yang dimiliki PT Tedjopratama Mandirigemilang dan 987 meter persegi yang dimiliki oleh PT Lubuk Permata. Kedua aset tanah ini akan dibeli oleh MYOR sebesar Rp61,3 miliar menurut nilai penilaian dari penilai properti.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)