Tambang ini terletak 40 kilometer (km) di utara kota Emerald yang berada di area batubara Bowen Basin, di tengah negara bagian Queensland, Australia. Pada 2017, Kestrel memproduksi 4,25 juta ton batubara metalurgi berkualitas tinggi dan memiliki cadangan yang dapat dijual (marketable reserves) sebesar 146 juta ton dan sumber daya sebanyak 241 juta ton.
Sebelumnya, raksasa pertambangan asal Australia Rio Tinto melaporkan lonjakan laba bersih hingga 33% pada semester pertama tahun ini. Perusahaan juga mengumumkan dividen sementara (interim) yang naik signifikan serta pembelian kembali saham (buyback). Disebutkan, laba bersih perusahaan Anglo-Australia itu mencapai USD4,38 miliar atau sekitar Rp63,2 triliun. Laba operasional (underlying profit), perhitungan yang mengeluarkan penyusutan dan rugi kurs, melonjak 12% menjadi USD4,42 miliar, naik dari USD3,94 miliar pada periode yang sama tahun lalu, dilansir dari AFP.
Rio akan membayar dividen interim sebesar USD2,2 miliar naik 15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan merupakan nilai dividen tengah tahun tertinggi dalam sejarah perusahaan. Raksasa tambang yang juga memiliki hak partisipasi di PT Freeport Indonesia ini juga menjalankan program pembelian saham kembali senilai USD1 miliar, yang rencananya akan selesai pada akhir Februari 2019.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)