JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) berlangsung ricuh.
Hal ini disebabkan ketika Direktur Utama TPS Food Joko Mogoginta memilih walk out atau keluar dari rapat pada agenda terakhir yang membahas persetujuan perubahan susunan Dewan Direksi dan atau Dewan Komisaris Perseroan.
Berikut ini fakta-fakta tentang Ricuh RUPS AISA, yang dirangkum oleh Okezone Finance:
1. RUPS Ricuh, Bos Tiga Pilar Sejahtera Walk Out
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) yang digelar hari ini berlangsung ricuh. Pada saat rapat berlangsung tiba-tiba Direktur Utama AISA Djoko Mogoginta berjalan keluar dari ruangan rapat sambil berteriak-teriak dengan emosi.

Djoko berteriak sambil emosi diikuti dengan beberapa orang lainnya. Sempat terjadi cek cok mulut dengan beberapa pemegang saham lainnya. Petugas keamanan pun turun tangan untuk melerai dan merendam emosi Djoko. Akan tetapi, dia memilih untuk tetap meninggalkan ruang rapat.
2. Penyebab Ricuhnya RUPS TPS Sejahtera
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) diwarnai dengan konflik antara Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. Sampai berujung dengan aksi walk out dari Direktur Utama TPS Food Joko Mogoginta .
Diduga alasannya adalah karena ada tekanan kepada Komisaris Utama Anton Apriyantono yang dipaksa untuk mencabut tanda tangan di laporan tahunan perusahaan tahun buku 2017 oleh para komisaris lainnya. Anton juga disebut mendapat paksaan dari Jaka Prasetya untuk memasukkan agenda pergantian direksi langsung oleh komisaris. Jaka Prasetya sendiri adalah perwakilan komisaris TPS Food dari perusahaan investasi Kohlbrg Kravis Roberts (KKR) yang menanamkan saham di TPS Food.

3. Direktur Utama TPS Food Mencium adanya upaya pengambil alihan paksa atas TPS Food oleh pihak KKR
Joko mencium adanya upaya pengambil alihan secara paksa atas TPS Food oleh pihak KKR. "Ini jelas hostile take over (pengambilalihan secara paksa). Kalau laporan keuangan ditolak sama komisaris, direksi akan diganti. Saya membangun ini 26 tahun, ini hostile take over," kata Joko.
Rapat akhirnya ditutup setelah tujuh jam berlangsung. Jajaran Direksi memilih meninggalkan rapat terlebih dulu. Direktur Keuangan TPS Food Sjambiri Lioe turut walk out bersama Direktur Utama Joko Mogoginta. Sementara kubu Komisaris enggan memberi penjelasan soal kisruh rapat kepada awak media setelah RUPS selesai.
4. Bantahan Komisaris AISA yang Ambil Alih Saham Tiga Pilar Sejahtera Secara Paksa
Kisruh hasil rapat umum pemegang saham (RUPS) mulai dari penolakan laporan keuangan dan tudingan pengambilalihan perseroan secara paksa (hostile take over) oleh oknum investor pemegang saham, dibantah langsung oleh komisaris PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA).
"Enggak ada hostile. Kami enggak beli saham lagi, kami belum pernah beli saham lagi. Kami tak beli saham. Kalau hostile itu nambah-nambah lagi," ujarnya komisaris Tiga Pilar Sejahtera Food Jaka Prasetya.

5. KKR Tegaskan Tidak Ada Niat Ambil Alih TPS Food
Perusahaan investasi global Kohlberg Kravis Robert & Co (KKR) menegaskan tidak ada niat mengambil alih (hostile takeover) atas PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA). KKR mengatakan, akan terus menjaga porsi saham perseroan yang minoritas di AISA.
Pernyataan KKR tersebut, berbanding terbalik dengan tuduhan dari Direktur Utama TPS Food Joko Mogoginta yang mengatakan adanya upaya ambil alih dari KKR dengan upaya mengganti jajaran direksi pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) kemarin.

6. BEI Suspensi Saham AISA Pasca Ricuh RUPS
Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan (suspensi) AISA karena terjadi kericuhan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA) tanpa ada hasil yang memuaskan.
Suspensi ini dilakukan karena AISA belum menyampaikan laporan keuangan kuartal I-2018 dan belum melakukan pembayaran denda. Sebelumnya, Komisaris Utama Anton Apriyantono menjelaskan, pada agenda pertama yaitu Dispensasi atas penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 masih berlangsung lancar.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)