Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Rencananya Digarap Chevron, Tapi Blok Makassar Dicoret dari Proyek Laut Dalam

Koran SINDO , Jurnalis-Rabu, 15 Agustus 2018 |13:29 WIB
Rencananya Digarap Chevron, Tapi Blok Makassar Dicoret dari Proyek Laut Dalam
Foto: Makassar Strait dicoret dari proyek IDD (Reuters)
A
A
A

Ketiga blok tersebut memiliki masa kontrak berbeda. Kontrak Blok Makassar Strait akan berakhir 2020. Sementara Blok Rapak kontraknya berakhir 2027 dan Blok Ganal habis pada tahun 2028. Sementara itu, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar membenarkan, jika ketiga blok itu memiliki masa waktu habis kontrak yang berbeda-beda.

Terkait Blok Makassar Strait yang lebih dulu habis masa kontraknya, pemerintah berniat mempercepat lelang agar produksi dalam negeri bisa dijaga. Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan, dengan keluarnya Makassar Strait dari proyek IDD, Chevron hanya mengelola dua blok dalam mengembangkan proyek itu, yakni Blok Ganal dan Rapak.

Berdasarkan kajian pekerjaan desain awal atau prefront end engineering design (pre-FEED) yang telah selesai Juni lalu, menyebutkan Chevron berencana membangun pipa bawah laut untuk mengambil produksi dari Lapangan Maha. Namun, karena Chevron memutuskan tidak mengembangkan Blok Makassar Strait, opsi tersebut gagal.

“Untuk saat ini cost-nya jadi berapa sedang dihitung,” kata dia. Berdasarkan hitungan, investasi tahun 2013 yang diajukan Chevron menunjukkan biaya yang dibutuhkan proyek tersebut meningkat hampir dua kali lipat dari sekitar USD6,9 miliar menjadi USD12 miliar.

Penyebabnya karena kenaikan harga minyak. Proyek IDD tahap kedua ini diperkirakan memiliki potensi total produksi gas alam sekitar 3 triliun kaki kubik. Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro menilai wajar jika Chevron meminta waktu mengevaluasi kembali revisi rencana pengembangan proyek IDD.

Selain faktor rencana keluarnya Blok Makassar Straits, juga fluktuasi harga minyak dunia dan teknis operasi sebagai porsi penentu keekonomian proyek. “Dengan berbagai perkembangan yang ada, sebenarnya wajar jika ada penyesuaian,” kata dia.

Menurut dia, potensi proyek IDD masih besar sehingga kemungkinan besar Chevron tetap akan melanjutkan proyek tersebut. Di samping itu, Chevron juga telah berkomitmen untuk tetap berinvestasi di Indonesia, walaupun Blok Rokan sebagai blok penyumbang terbesar produksi minyak nasional itu diserahkan pemerintah kepada Pertamina. “Chevron dengan tegas menyatakan akan tetap investasi di Indonesia,” ujarnya. (Nanang Wijayanto)


(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement