Dengan mulai membaiknya kondisi keuangan perusahaan, jelasnya, untuk dapat mendorong pertumbuhan perusahaan secara berkelanjutan, perusahaan telah menganggarkan belanja modal (capex) tahun 2018 sekitar Rp. 800 Miliar.
”Selain untuk revitalisasi pabrik dalam memperkuat eksistensi perusahaan di hilir pada tingkat global termasuk industri kayu, minyak kayu putih dan madu serta pembangunan Rest Area, alokasi yang besar juga diberikan untuk penanaman hampir 30 ribu hektar pohon dalam mempercepat penutupan lahan antara lain kayu jati jenis klon JPP (Jati Plus Perhutani) dan pinus bocor getah.” jelasnya.
(Feb)
(Rani Hardjanti)