Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pertamina Klaim Miliki Jaringan Pipa Gas Terpanjang se-ASEAN

Antara , Jurnalis-Selasa, 28 Agustus 2018 |16:34 WIB
Pertamina Klaim Miliki Jaringan Pipa Gas Terpanjang se-ASEAN
Pertamina (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - PT Pertamina memiliki bisnis gas terintegrasi dengan masuknya PGN dan Pertagas dalam satu perusahaan bersama Pertamina Group setelah Holding Migas resmi terbentuk.

Direktur Pemasaran Korporat Pertamina Basuki Trikora Putra dalam sambutannya pada Gathering Indonesian Gas Society mengatakan, dengan berdirinya holding migas, Pertamina pun memiliki infrastruktur gas yang terintegrasi dari PT Pertagas dan PGN.

"Dengan holding ini, jaringan pipa kami akan mencapai lebih dari 9.600 kilometer, sebagai pipa gas terpanjang di Asia Tenggara," kata Basuki yang akrab disapa Tiko, di Jakarta, Selasa (28/8/2018).

Video Mapping Pertamina untuk Asian Games 2018 

Dia menjelaskan melalui integrasi dalam Pertamina Group, perusahaan akan melakukan beberapa langkah strategis yakni meningkatkan pasokan gas domestik, meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan distribusi gas, mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur yang ada. Kemudian, juga membangun di area baru serta meningkatkan kapasitas untuk berinvestasi.

Tiko memaparkan beberapa hal yang akan dicapai yakni potensi pertumbuhan bisnis gas sebesar 7%-9% selama lima tahun ke depan. Volume transmisi gabungan sebesar 2,627 juta kaki kubik standar per hari (MMSCFD) di seluruh jaringan PGN dan Pertagas.

Dengan potensi yang dimiliki, Pertamina terus melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan di bisnis gas melalui berbagai forum. Salah satunya melalui forum tahunan Indonesian Gas Society (IGS). Forum ini bertujuan mengevaluasi strategi, masalah, tantangan, dan peluang bisnis gas di Indonesia.

Video Mapping Pertamina untuk Asian Games 2018 

Pertamina menyadari tantangan utama bisnis gas saat ini adalah permintaan gas di dalam negeri yang terus meningkat. Pertamina mengupayakan mata rantai gas yang efisien karena kondisi pasokan yang terkonsentrasi di wilayah timur sementara kebutuhan lebih terpusat di wilayah barat.

Pada pertemuan regulator dan para pelaku bisnis gas 2018 yang mengangkat "Indonesia Oil & Gas Holding Company: Challenges & Opportunities" ini, Tiko juga menyampaikan tantangan lain yang dihadapi dalam pemenuhan energi gas di Indonesia yakni investasi.

Untuk memenuhi permintaan dan mendorong peningkatan penggunaan gas, infrastruktur gas Indonesia membutuhkan pengembangan substansial. Dengan karakter negara kepulauan, biaya pembangunan infrastruktur gas sangat signifikan.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement