JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengatakan, akan mempertimbangkan pemberian insentif di sektor automotif. Upaya ini dilakukan, untuk menggairahkan ekspor produk automotif.
"Kita akan cari insentif tambahan sehingga ada gairah besar automotif ini untuk ekspor," kata Presiden Jokowi, Rabu (5/9/2018).
Kepala negara mengatakan, sektor automotif menjadi andalan Indonesia untuk meningkatkan potensi ekspor. Aktivitas ekspor memang tengah digenjot pemerintah untuk mengurangi defisit transaksi berjalan akibat pertumbuhan impor yang jauh melampaui ekspor.
"Saya akan terus mendorong untuk sektor automotif ini untuk menjadi andalan kita," imbuh Jokowi.
Sejalan dengan peningkatan aktivitas ekspor di bidang automotif, Presiden meyakini akan ada aliran investasi pada sektor tersebut.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia Juli 2018 mencapai USD16,24 miliar atau meningkat 25,19% dibanding ekspor Juni 2018. Ekspor juga meningkat secara tahunan 19,33% dibandingkan Juli 2017.
Meskipun ekpor meningkat, ternyata aktivitas impor Indonesia meningkat jauh melampaui ekspor. Impor Indonesia pada Juli 2018 sebesar USD18,27 miliar. Angka tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar 62,17% dari bulan sebelumnya. Jika dibandingkan dengan Juli 2017, impor Indonesia juga mengalami kenaikan 31,56% dari sebelumnya USD13,89 miliar. Akibatnya, Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan Indonesia sepanjang Juli 2018 sebesar USD2,03 miliar.
(Rani Hardjanti)