Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Skybridge Tanah Abang Jadi Jembatan Integrasi Antarmoda

Koran SINDO , Jurnalis-Senin, 17 September 2018 |13:19 WIB
Skybridge Tanah Abang Jadi Jembatan Integrasi Antarmoda
Foto: Pasar Tanah Abang (Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Proyek Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) atau skybridge di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat selain untuk menampung pedagang kaki lima (PKL) juga berfungsi sebagai jembatan integrasi antarmoda.

Saat ini pembangunan sudah mencapai 50%. Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan mengatakan, untuk mengejar target pekerjaan selesai pada 15 Oktober 2018, Pemprov DKI Jakarta melalui Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan Sarana Jaya akan mengupayakan percepatan pe nyelesaian pekerjaan di lapangan.

“Kami akan kerjakan siang dan malam. Para PKL di Jalan Jatibaru Raya itu hanya akan digeser mengikuti kondisi pembangunan,” kata Yoori.

Yoori menjelaskan, pembangunan JPM Tanah Abang akan dilakukan dari dua sisi bersamaan, yaitu pada zona A sisi selatan Jalan KS Tubun dan zona D sisi utara Jalan Jatibaru Raya.

“Sebelumnya pekerjaan hanya dilakukan pada satu sisi yaitu zona A. Namun, dengan adanya percepatan pada dua sisi tersebut, diharapkan pembangunan JPM Tanah Abang dapat selesai tepat waktu,” ucapnya.

Saat ini pembangunan mencapai 50%. Percepatan pembangunan akan dilakukan pada masing-masing zona. Sisi selatan di zona A sepanjang 100 meter, begitu pula di sisi utara di zona D juga 100 meter. “Pelaksanaan metode baru pada pembangunan JPM ini juga tidak mengganggu lalu lintas bus Tanah Abang Explorer, bus tetap beroperasi seperti biasa,” ungkapnya.

Skybridge yang dibangun sepanjang 386,4 meter dengan lebar 12,6 meter itu berada tepat di atas Jalan Jatibaru Raya dari depan pintu Stasiun Tanah Abang hingga Pasar Blok F melewati Blok G. Sepanjang skybridge akan ada kios bagi PKL masing-masing seluas 1,5x1,5 meter persegi.

Pembangunan skybridge menghabiskan biaya sebesar Rp30 miliar menggunakan anggaran perusahaan (talangan) untuk percepatan proses pembangunannya agar segera terealisasi dengan baik. Nanti anggaran tersebut digantikan dengan anggaran daerah yang diajukan dalam perubahan. Menurut Yoory, skybridge bukan hanya sebagai tempat penampungan PKL, namun juga jembatan integrasi antarmoda transportasi sekaligus tempat bagi pejalan kaki yang hendak menuju kawasan Blok F.

“Ini bukan seperti penampungan PKL, namun jembatan ini kita buat untuk integrasi antarmoda. Nanti dari sini ada kereta, Transjakarta, tempat ini juga bisa dipakai PKL,” ujarnya

(Feb)

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement