Kenaikan suku bunga itu merupakan teguran jelas bagi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang menentang langkah tersebut.
Hanya beberapa jam sebelum keputusan bank sentral itu Erdogan kembali menyampaikan tentangannya terhadap kenaikan suku bunga. Presiden Turki itu menegaskan kembali sikapnya yang menentang pemikiran ekonomi ortodoks, dengan alasan inflasi disebabkan oleh tingkat suku bunga yang tinggi, meskipun itu bertentangan dengan teori ekonomi konvensional.
Erdogan juga mengeluarkan keputusan presiden yang melarang semua bisnis, perjanjian sewa menyewa menggunakan denominasi mata uang asing.
Bank sentral mengindikasikan kenaikan suku bunga lebih lanjut akan segera terjadi. "Sikap kebijakan ketat moneter akan terus dipertahankann ampai prospek inflasi menunjukkan peningkatan yang signifikan," kata pernyataan bank sentral.