"Di samping itu profit margin semen di Indonesia itu masih cukup tinggi dibandingkan dengan indeks di Asia maupun di dunia. Kalau kita bilang bisa sekitar 30%, di negara-negara lain hanya sekitar 10%-16%," jelasnya.
PT semen Indonesia sendiri, lanjutnya, memproduksi sebanyak 31 juta ton tiap tahunnya. Angka ini memang jauh lebih rendah dari kebutuhan domestik yang 70 juta ton, tapi lagi-lagi banyaknya pemain membuat pasokan mencapai 106 juta ton.
Hal ini membuat industri semen menurunkan harganya, perusahaan BUMN ini pun menyatakan untuk di wilayah Jakarta, harga jual yang diberikan dari pihaknya sekitar Rp45.000 per sak. "Daerah Jakarta itu Rp45.000 per sak, itu sudah paling tinggi, padahal dulu itu paling rendah," jelasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)