JAKARTA - Rupiah tergelincir karena situasi dagang yang semakin tegang antara dua ekonomi terbesar dunia. Investor memilih untuk waspada di awal pekan perdagangan ini setelah China membatalkan rencana negosiasi dagang dengan pemerintah AS di akhir pekan.
Sentimen pasar semakin memburuk di saat Presiden Donald Trump mulai memberlakukan tarif terhadap USD200 miliar barang China di hari Senin 24 September 2018. China diperkirakan akan membalas dengan tarif terhadap USD60 miliar barang AS.
"Karena kondisi tersebut sehingga penghindaran risiko sepertinya akan semakin tinggi dan semakin menekan Rupiah serta mata uang pasar berkembang lainnya," ujar Analis FXTM Lukman Otunuga, dalam risetnya kepada Okezone, Rabu (26/9/2018).
Perang Dagang dengan AS, Banyak Perusahaan 'Kabur' dari China