JAKARTA – Nama perusahaan biasanya identik dengan produk mereka. Misalnya Coca-Cola identik dengan minuman, Adidas dengan produk olahraga dan Sony dengan produk elektroniknya. Namun sejumlah perusahaan terkenal di bawah ini tidak dimulai dari bidang usaha seperti dikenal sekarang. Dengan kata lain namanya telah melenceng dari bidang usaha saat awal didirikan.
Berikut 10 perusahaan kakap dunia dengan asal usul tak terduga :
1. 3M/Minnesota Mining and Manufacturing (awalnya tambang korundum)
Pada 1902, lima pengusaha kaya Amerika Serikat (AS) mendirikan 3M. Awalnya mereka tidak puas dengan produksi perusahaan yang tidak mencapai target 50.000 barang per hari. Sebenarnya mereka mendirikannya perusahaan ini untuk menambang korundum yang akan diproses menjadi ampelas atau kertas pasir. Itulah alasan kenapa nama perusahaan ini awalnya dinamai Minnesota Mining and Manufacturing Company.
Pada 1905, 3M di ambang kebangkrutan. Seorang pengusaha St. Paul dan Lucius Pond Ordway menyuntikkan dana segar USD25.000 dengan imbalan 60% kepemilikan saham. Setelah memperoleh dana segar, perusahaan ini mulai berbenah dan memperluas bisnisnya dengan memproduksi isolasi, catatan tempel, dan floppy disk (disket) yang sukses di pasaran. Hingga saat ini, 3M aktif di beberapa industri, termasuk telekomunikasi, perlengkapan kantor, peralatan medis, peralatan keamanan dan transportasi.
2. Royal Dutch Shell (awalnya importir kerang)
Royal Dutch Shell didirikan 1833 saat seorang pemilik toko di London bernama Marcus Samuel mulai mengimpor kerang dari China, Jepang dan Korea untuk digunakan sebagai bahan mendesain interior.
Pada 1886, bisnis itu dikelola kedua anaknya, Sam dan Marcus Samuel Jr yang kemudian mulai mengekspor mesin dan tekstil ke negara-negara Asia. Uang hasil penjualan itu digunakan membeli gandum, gula, dan tepung. Sam dan Marcus Samuel Jr mengembangkan usaha itu ke bidang perdagangan minyak dan menjadi perusahaan pertama yang mengangkut minyak dengan kapal tanker dan memberi nama perusahaan itu The Tank Syndicate yang kemudian diubah menjadi Shell Transport and Trading Company pada 1897. Bersama perusahaan minyak Royal Dutch, Shell Transport and Trading Company membentuk perusahaan minyak bernama Asiatic Petroleum Company. Pada 1907, Asiatic Petroleum Company berubah menjadi Royal Dutch Shell.
3. Samsung (awalnya toko kelontong)
Maret 1938, Lee Byung-chull dengan modal awal hanya USD27 membuka toko kelontong dan perusahaan kecil di Taegu, Korea Selatan (Korsel). Perusahaan itu disebut Samsung dan fokus pada impor-ekspor ikan kering, nabati, dan mi.
Kemudian ia beralih ke penyulingan gula, asuransi, keamanan, dan tekstil hingga akhirnya Samsung memiliki pabrik tekstil terbesar di Korsel. Pada 1960 Samsung memproduksi peralatan elektronik. Hingga di 1987, Samsung membentuk beberapa anak perusahaan, yaitu Samsung Electronics, Shinsegae Group, CJ Group, dan Hansol Group.
Untuk Samsung Electronics memfokuskan usahanya pada bidang elektronik, konstruksi, rekayasa teknik, dan teknologi, sementara anak perusahaan lain ke bidang ritel, kimia, makanan, logistik, dan hiburan. Tahun 1993 Samsung menjual beberapa anak perusahaan untuk fokus pada bidang elektronika, teknik, dan bahan kimia.
(Feb)