JAKARTA - Pemerintah terus mengupdate perkembangan terkini terkait kondisi global, sebab sangat mempengaruhi pergerakan nilai tukar Rupiah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, Gubernur Bank Indonesia menyampaikan mengenai range nilai tukar Rupiah di 2019 sebesar Rp14.800 hingga Rp15.200. Dari pemerintah mengusulkan menggunakan nilai tengah diangka Rp15.000 untuk 2019.
Sementara cost recovery seperti yang sudah dibahas di panja, sebesasr USD11,3 miliar direvisi menjadi USD10,22 miliar.
Baca Juga: Orang Terkaya RI Berharap Dolar AS Stabil Rp14.000-Rp15.000
"Dari hasil pembahasan di panja A atau rapat sebelumnya, kita sudah mengetahui bahwa penerimaan perpajakan naik dengan angka Rp2,3 triliun dalam bentuk kenaikan PPh migas sebesar Rp1,7 triliun dari pengaruh nilai tukar dan cost recovery migas. Jadi, dengan adanya beberapa pos kurs, kemudian cost recovery lebih kecil, harga minyak tetap sama, dan lifting sudah naik maka penerimaan perpajakan juga naik menambah Rp2,3 triliun," kata Sri Mulyani, di DPR, Senin (15/10/2018).