Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Begini Penjelasan Bos PNM soal Bisnis 'Angkat' UMKM

Giri Hartomo , Jurnalis-Kamis, 18 Oktober 2018 |20:02 WIB
Begini Penjelasan Bos PNM soal Bisnis 'Angkat' UMKM
PNM Media Visit ke Koran Sindo (Foto: Giri/Okezone)
A
A
A

Hingga September, Permodalan Nasional Madin Sudah Beri Pinjaman Rp8 Triliun ke Pelaku UKM

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mencatat hingga bulan September 2018 ini sudah menyalurkan kredit sekitar Rp8 triliun.  Angka tersebut tumbuh 130% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang penyalurannya hanya sekitar Rp3 triliun.

Angka tersebut berasal dari penyaluran kredit UlaMM yang sebesar Rp2,7 triliun. Dan satu lagi adalah penyaluran kredit untuk program Mekaar dengan penyaluran pinjaman sebesar Rp5,9 triliun. 

Sementara untuk bulan September saja Perseroan sudah menyalurkan kredit hingga Rp1 triliun. Angka tersebut tumbuh 203% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sekitar Rp453 miliar.

Baca Juga: Menteri Rini Angkat Arief Mulyadi Pimpin PNM

Angka tersebut berasal dari penyaluran kredit UlaMM yang sebesar Rp435 miliar. Dan satu lagi adalah penyaluran kredit untuk program Mekaar dengan penyaluran pinjaman sebesar Rp940 miliar. 

Direktur Utama PT PNM (Persero) Arief Mulyadi mengatakan, dirinya optimis target tahunan penyaluran pinjaman pada tahun ini bisa tercapai. Adapun taregtenya penyaluran pinjaman pada tahun ini sekitar Rp11 triliun, artinya masih menyisakan sekitar Rp3 triliun lagi. 

"Dari Januari sampai September kalo enggak salah udah Rp8 triliun. Kalo target tahunannya kalau saya enggak salah itu Rp11 triliun," ujarnya.

Untuk mengejar target tahunan tersebut pihaknya menyiapkan beberapa trobosan. Salah satunya adalah dengan mendorong para pelaku UKM yang mendapatkan pinjaman agar bergerak kearah bisnis digital.

Baca Juga: Terbitkan Obligasi, PNM Incar Dana Rp4 Triliun

"Kita sudah mulai sekarang. Bukan Fintech jadi digital finance. Kita belum masuk ke peer to peer. Kenapa kita dorong ke digital? Karena kalau enggak mau nasabah kami ketinggalan," jelasnya.

Kinerja bagus perseroan juga didukung oleh angka kredit macetnya yang relatif rendah.  Saat ini tercatat angka kredit macet (Non Performing Loan/NPL) perseroan sendiri berada di angka 2%.

"Sampai akhir tahun kita targetnya NPL bisa dibawah 2%," ucapnya.

Hal tersebut tidak terlepas dari upaya perseoran memastikan jika seluruh usaha nasabah bisa berjalan dengan lancar. Sehingga, para nasabah bisa memiliki uang lebih umtumembayar cicilannya kepada perseroan.

"Kita bangun jejaring sosial mereka mereka saling mengingatkan. Karena Ki membangun jejaring mereka saling mengingatkan. Karena ada budaya malu itu bisa saling menginformasikan," ucapnya.

(Feb)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement