JAKARTA - PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM mencatat laba sepanjang 2020 senilai Rp358 miliar. Jumlah itu menurun signifikan jika dibandingkan dengan periode yang sama 2019 sebesar Rp977,31 miliar.
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengakui, laba 2020 yang dibukukan perseroan pelat merah itu tidak lebih baik dari laba di tahun 2019. Penurunan profit tahun lalu disebabkan adanya kontraksi keuangan yang terjadi pada periode April-Juni. Di mana, selama tiga bulan perseroan membukukan kerugian.
Baca juga: Biayai UMKM Bersama BRI dan Pegadaian, PNM: Ikuti Arahan Erick Thohir
Meski begitu, pertumbuhan pendapatan masih tercatat positif karena didorong oleh dana hibah dari program kemitraan (PK).
"Secara pertumbuhan pendapatan memang kita tumbuh positif. Laba 2020 banyak disumbang dari hibah PK dalam mendukung leverage kami," ujar Arif dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR Senin (8/2/2021).
Baca juga: Erick Thohir Rombak Direksi dan Komisaris PNM, Berikut Daftarnya
Sejak Juni tahun lalu, kinerja keuangan mulai membaik. Arief mencatat, manajemen telah melakukan perluasan penyaluran kredit dari posisi 6,1 juta nasabah menjadi 8 juta hingga akhir tahun lalu.
Dalam catatan MNC Portal Indonesia, hingga 30 September 2020 atau di kuartal III-2020, PNM mencatatkan jumlah nasabah PNM Mekaar mencapai lebih dari 6,8 juta orang dengan nilai penyaluran kredit mencapai Rp15,3 triliun