Perusahaan juga mencatat baki debet Mekaar sebesar Rp12,7 triliun dan NPL berada di angka 0,11 persen. Total aset PNM hingga 30 September 2020 mencapai Rp26 triliun.
"Untuk jumlah penyaluran ULaMM dan Mekaar, tumbuh sebesar 6,08 persen yoy dan outstanding ULaMM dan Mekaar tumbuh sebesar 21,60 persen yoy. Jumlah nasabah ULaMM dan Mekaar juga tumbuh 27,01 persen," katanya.
Sementara itu, sepanjang 2020 perseroan telah menerima suntikan dana dari pemerintah berupa Penyertaan Modal Negara (PNM) sebesar Rp2,5 triliun.
(Fakhri Rezy)