(foto: shutterstock)
Menurut Hendrikus, berdasarkan data yang dia miliki, kontribusi terbesar jumlah peminjam masih berasal di pulau Jawa. Adapun kontribusi terbesar berasal dari Jawa Barat dengan pinjaman sebesar Rp2,5 triliun.
Hendrikus menilai, bahwa keberadaan bisnis fintech P2P lending akan semakin dirasakan manfaatnya di pelosok daerah Indonesia. Apalagi jika bisnis ini bisa menyasar dan menyalurkan pendanaan ke pelaku UMKM.
"Jumlah pinjaman di luar Jawa juga mulai merata. Kami selalu berusaha memastikan bahwa fintech P2P lending di Indonesia itu sehat," ucapnya.
Hendrikus menambahkan, hingga saat ini dana pinjaman yang disalurkan ada disekitar Rp5.000 hingga Rp2 miliar per orang. Adapun agregat borrower (peminjam) tercatat sudah mencapai 1,8 juta orang.