Hal ini, lanjutnya, juga terlihat dari kecenderungan yang membaik pada neraca perdagangan.
Pada September 2018, tercatat surplus USD227,1 juta setelah pada Agustus mengalami defisit USD1,02 miliar.
"Tren positif ini segera ditangkap oleh pasar sebagai sinyal positif sehingga tekanan terhadap rupiah juga menurun," kata Deni.
Baca Juga: Sri Mulyani Blakblakan ke Wisudawan STAN soal Tantangan Ekonomi RI
Selain itu kecenderungan modal yang masuk akan meningkat karena harga aset di Indonesia secara relatif juga sudah semakin murah dibandingkan dengan harga aset di negara maju.
"Hukum pasar tak akan dapat dilawan di mana pasar akan membeli aset yang secara relatif sudah murah. Tak heran jika modal yang masuk global juga memperlihatkan tanda-tanda semakin ramah? terhadap perekonomian negara berkembang," tuturnya.