Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dolar AS Menguat Ditopang Positifnya Data Ekonomi

Feby Novalius , Jurnalis-Rabu, 31 Oktober 2018 |07:59 WIB
Dolar AS Menguat Ditopang Positifnya Data Ekonomi
Ilustrasi: Foto Shutterstock
A
A
A

NEW YORK - Kurs dolar AS masih menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat. Hal tersebut didukung karena investor mencerna beberapa laporan ekonomi yang pada umumnya positif.

Melansir Xinhua, Rabu (31/10/2018), salah satu data ekonomi yang positif adalah indeks keyakinan konsumen meningkat pada Oktober, mengikuti peningkatan moderat pada bulan September. Indeks 135,3 pada September naik menjadi 137,9 di Oktober atau konsensus pasar pada tingkat tertinggi selama 18 tahun.

Baca Juga: Dolar Menguat Ditopang Belanja Konsumen AS yang Naik 0,4%

Sementara itu, Indeks Harga Rumah Nasional melaporkan kenaikan tahunan 5,8% pada Agustus atau turun dari 6,0% pada bulan sebelumnya.

Analis mengatakan, bahwa kelemahan di antara eksportir Asia terkait dengan kekhawatiran tentang perdagangan dan pertumbuhan global, kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan Eropa dan ketidakpastian politik di Jerman dan Italia berada di belakang dolar baru-baru ini outperformance.

Indeks dolar mengukur greenback terhadap enam mata uang utama naik 0,45% menjadi 97,0104 pada akhir perdagangan.

Baca Juga: Ekonomi AS Tumbuh 3,5% di Kuartal III tapi Dolar Melemah

Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh ke USD1,1342 dari USD1,1390 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,2701 dari USD1,2805 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi USD0,7102 dolar dari USD0,7060.

Dolar AS membeli 112,96 yen Jepang, lebih tinggi dari 112,36 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 1,0052 franc Swiss dari 1,0012 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,3130 dolar Kanada dari 1,3126 dolar Kanada.

(Feb)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement