“Bukan hal yang mudah sekali lagi 42 juta ton, itu kalau dinaikkan truk yang kecil itu, truk yang kecil kan 4 ton kan,nha itu 10 juta truk berarti, gede sekali produksi kita gede sekali,” kata Presiden seraya menambahkan, pemerintah masih menunggu keberhasilan penerapan B20. Ia menambahkani, kalau B-20 harganya pasti akan otomatis karena disedot oleh permintaan dalam negeri.
Terkait dengan karet, Presiden Jokowi menjelaskan, sama saja komoditas internasional, komoditas global yang tidak bisa kita pengaruhi dengan cara-cara kebijakan pemerintah.
Oleh sebab itu, Presiden mengemukakan, sebulan lalu dirinya telah memerintahkan kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono agar sekarang pengaspalan jalan harus pakai karet. “Ini sebentar lagi yang di Sumsel ini kita akan beli langsung dari petani dari koperasi untuk beli getah karetnya, dibeli langsung oleh Menteri PUPR,” kata Presiden seraya menambahkan, harga yang dibeli oleh Kementerian PUPR adalah Rp7.500-Rp.8.000.
Menurut Presiden, tidak mudah untuk menyelesaikan hal seperti ini karena menyangkut produksi yang sangat besar. Tapi ia menegaskan, pemerintah sudah berusaha amat sangat menyelesaikan hal ini.
“Kita kirim tim ke Uni Eropa kita kirim tim ke Tiongkok,berapa kali itu,tim ke India. Pembeli besar kita itu Uni Eropa,yang kedua India yang gede-gede, yang ketiga China Tiongkok pembeli terbesar kita. Yang lainnya belinya yang kecil-kecil saja. Inilah problem yang ingin saya sampaikan apa adanya,” ujar Presiden Jokowi.
Follow Berita Okezone di Google News
(kmj)