JAKARTA - Beberapa minggu terakhir nilai tukar Rupiah menunjukkan penguatan terhadap Dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah meninggalkan level Rp15.000-an per USD, menjadi Rp14.521 per USD berdasarkan Bloomberg Dollar Index, Rabu (28/11/2018) siang.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan, meski saat ini sudah menguat namun ruang penguatan Rupiah masih tetap ada. Hal ini didorong semakin banyak dana asing yang masuk ke dalam negeri atau capital inflow.
Baca Juga: Rupiah Melemah Tipis ke Level Rp14.531
"Masih ada ruang sebenarnya (penguatan Rupiah). Tapi kan kita juga enggak habis- habisan untuk langsung memperkuat sekuat-kuatnya," kata Darmin ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (28/11/2018).
Menurut Darmin, saat ini yang terpenting capital inflow terus terjadi, baik melalui pembelian Surat Berharga Negara (SBN) maupun portofolio saham. Mengingat masuknya dana asing bisa menambah likuiditas Dolar AS di dalam negeri dan menekan defisit transaksi berjalan yang berdampak pada penguatan kurs Rupiah.