"Pernyataan Powel tersebut semakin memperkuat keyakinan pasar bahwa tren kenaikan FFR sudah mendekati akhir. Setelah kenaikan di bulan Desember nanti, pasar memperkirakan hanya ada satu kali kenaikan di tahun 2019," kata dia.
Baca Juga: Rupiah Perkasa ke Rp14.300/USD, Ini Penyebabnya
Selain itu, penguatan juga didukung optimistis pasar dengan semakin terbukanya kesepakatan dagang antara AS dan China, yang akan di negosiasikan antara kedua pimpinan negara tersebut pada pertemuan G20.
Nanang menjelaskan, dua faktor global utama yakni ekspetasi kenaikan suku bunga The Fed dan tensi perang dagang mempengaruhi pergerakkan kurs Rupiah. Sebelumnya, yang sepanjang April - September 2018 terus menekan Rupiah, kini sudah memberikan iklim yang lebih kondusif terhadap stabilitas nilai tukar Rupiah.
(Dani Jumadil Akhir)