Harga Daging Ayam Naik Sumbang Inflasi di November
MALANG - Badan Pusat Stastik (BPS) Kota Malang mencatat selama bulan November 2018 tingkat inflasi di Kota Malang mencapai 0,37%. Angka inflasi ini merupakan tertinggi kedua di Jawa Timur, setelah Kota Kediri Kota dengan 0,40%.
"Kalau untuk rata - rata Jawa Timur inflasi di kisaran angka 0,27%," papar Kasi Distribusi Statistik, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Dwi Handayani, di kantor BPS Kota Malang, Senin (3/12/2018).
Secara angka tingkat inflasi di tahun 2018 ini BPS mencatat sejumlah 2,31% dari bulan Januari 2018 hingga November 2018. Sedangkan rata - rata inflasi di Jawa Timur tahun 2018 mencapai 2,24%.
Baca Juga: Kenaikan Harga Beras Picu Inflasi 0,27% di November 2018
Pihaknya mencatat tingkat inflasi sebesar 0,37% dipengaruhi oleh kenaikan harga ayam ras, tiket pesawat, dan bawang merah menjadi penyebabnya.
"Memang dua bulan terakhir ini inflasi di Kota Malang disebabkan oleh kenaikan harga ayam. Itu karena memang sudah dari tingkat pengepulnya," ujar Dwi Handayani.
Kenaikan harga ayam ini menurut Dwi karena harga beli para pedagang yang berasal dari pengepul sudah tinggi. "Kemarin kami sudah menyarankan ke Pemkot untuk mengontrol harga ayam. Harga ayam mahal karena pengaruh harga pakan ternak yang juga tinggi," pungkas Dwi.
Baca Juga: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani Kompak Prediksi Inflasi 3,2%
Tercatat di pasaran saat ini harga daging ayam broiler misalnya per kilogramnya mencapai Rp 33.200 atau mengalami kenaikan dibandingkan bulan September yang mencapai Rp30.400 per kilogram dan bulan Oktober seharga Rp32.400 per kilogram.
Sedangkan untuk ayam kampung di bulan September 2018 mencapai Rp56.000 per kilogram, di bulan Oktober mencapai Rp56.400 per kg, dan di bulan November 2018 mencapai 56.800 per kilogramnya.
(Feby Novalius)
