JAKARTA – Industri makanan dan minuman (mamin) masih berperan besar terhadap ekonomi nasional. Pada kuartal III-2018 industri berbasis konsumen itu terakselerasi hingga 8% year on year (yoy). Meski begitu, masih ada sejumlah tantangan bagi industri makanan dan minuman ke depan.
Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengatakan, Indef memproyeksikan industri makanan dan minuman tumbuh sekitar 8,5% (yoy) pada tahun depan.
Meski ada peluang lewat pesta demokrasi, tapi secara fundamental belum mampu mendorong pertumbuhan ke level lebih tinggi.
“Industri makanan dan minuman menjadi sektor yang kami harapkan bisa terdorong dari kontribusinya yang besar bagi ekonomi nasional,” ujarnya di Jakarta.
Baca Juga: Industri Makanan dan Minuman Diramal Jadi Andalan Penopang Ekonomi Nasional