Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Polemik Brexit Picu Pelemahan Rupiah

Polemik Brexit Picu Pelemahan Rupiah
Ilustrasi: Foto Shutterstock
A
A
A

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyebutkan pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS sepanjang perdagangan kali ini karena penyesuaian sikap investor global yang merespon risiko dari dinamika persetujuan Brexit antara parlemen, pemerintah Inggris dan Uni Eropa. Penolakan dari parlemen Inggris soal Brexit menimbulkan koreksi teknikal di pasar finansial terhadap pergerakan kurs mata uang negara-negara berkembang termasuk nilai Rupiah.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah yang dikutip kantor berita Antara menyebutkan bahwa hal ini dipicu oleh 'risk-off' di pasar keuangan global terkait penolakan parlemen Inggris terhadap proposal Brexit. “Fenomena "Risk-Off" dapat diartikan sebagai kecenderungan investor untuk berhati-hati dalam berinvestasi karena risiko meningkat,” ujarnya, dikutip dari Harian Neraca, Jakarta, Jumat (7/12/2018).

Baca Juga: Pengusaha Yakin Rupiah Berada di Level Rp13.800 pada 2019

Nanang menekankan pelemahan Rupiah pada Rabu ini bukan karena masalah fundamental perekonomian dalam negeri. Ketika "risk-off", banyak investor yang membeli atau menarik kembali valuta asingnya sehingga menimbulkan tekanan terhadap nilai tukar rupiah.

Rupiah

Padahal selama satu bulan terakhir, investor banyak menanamkan modalnya pada aset berdenominasi rupiah, menyusul kenaikan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate yang terakumulasi sebesar 175 basis poin, meredanya perang dagang global dan sinyalemen dari The Federal Reserve yang mulai "melunak".

"Sehingga ketika terjadinya 'risk-off' di pasar keuangan global, banyak yang mengurangi posisi 'short' dengan membeli dolar. Itu merupakan dinamika pasar yang biasa dan temporer" kata Nanang.

Baca Juga: Perjalanan Rupiah, Paling Terpuruk pada Oktober dan Kini Bertengger di Rp14.200-an

Untuk menjaga sentimen terhadap nilai tukar rupiah, Bank Indonesia pada Rabu ini kembali membuka lelang pasar valas berjangka domestik (Domestic NDF). Dengan pelemahan Rabu ini sebesar 0,74%, Rupiah sejak awal tahun hingga 5 Desember 2018 melemah 5,0% (year to date/ytd), atau lebih rendah dibandingkan pelemahan mata uang negara-negara berkembang lain seperti Chili yang melemah 7,82%, India 9.32%, Afrika Selatan 9,91%, Rusia 13,7%, Brazil 14,05%.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement