Menurut Puspayoga, kehadiran ISCB tak perlu khawatir dan tidak perlu bersaing dengan asosiasi lain meskipun di Indonesia sudah banyak asosiasi UKM. Sebab di Kementerian Koperasi dan UKM sudah memiliki program yang tinggal ditindaklanjuti.
"Kita punya program bekerjasama dengan beberapa Kementerian seperti Kemenkeu di imigrasi, Kemendag, dan Kemenperin kemudahan impor tujuan ekspor kalau dulu bayar sekarang aturannya dimudahkan dan gratis. Programnya ditindaklanjuti saja, jadi bukan hanya sekedar impor dan ekspor saja," jelasnya.
Baca Juga: UMKM Go Digital, Banyak Kerumitan Bisa Dipangkas
Karena kata Puspayoga, pemerintah tidak hanya berfokus pada impor melainkan ekspor juga. Sebab UKM tidak bisa lepas dari pariwisata, meski dibentuk tidak instan butuh proses waktu yang cukup lama dan prosesnya tidak semudah membalikkan tangan.
"Saya contohkan di Bali, sektor pariwisata di sana itu dibentuk tidak instan, karena ratusan tahun lalu sudah digarap oleh para raja kita dulu. Jadi kembali lagi, UKM itu tidak lepas dari sektor pariwisata karena banyak hal berkaitan seperti kerajinan, wisata alam, kebudayaan, kuliner, dan lainnya," sambungnya.