Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jawaban Kementan soal Kritik Anggaran

Jamilah , Jurnalis-Senin, 10 Desember 2018 |13:26 WIB
Jawaban Kementan soal Kritik Anggaran
Foto: Menteri Pertanian Amran Sulaiman (Kementan)
A
A
A

Sementara itu, optimasi lahan rawa yang mulai 2016 dengan luas 3.999 hektare tumbuh melambat pada 2017 yang capaiannya 3.529 hektare. Namun, tahun ini, perkembangannya justru melesat menjadi 16.400 hektare. Alhasil, secara keseluruhan capaian sudah sebanyak 23.928 hektare.

Pending menjelaskan tahun ini pemerintah menargetkan optimalisasi lahan rawa bisa mencapai 41 ribu hektare. "Kami beralih fokus menjadi lahan rawa, targetnya tak tercapai karena anggarannya hanya cukup untuk 16.400 hektare," ujarnya.

Kementerian Pertanian masih melakukan koordinasi untuk peningkatan lahan rawa baru yang akan dikembangkan untuk tanaman pangan. Survei investigasi dan lahan akan difokus di bebrapa wilayah seperti di Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Lampung.

Menurutnya, lahan rawa Indonesia merupakan lahan pertanian produktif yang luas dengan potensi produktivitasnya yang bisa mencapai 7,4 ton per hektare, jauh lebih tinggi dibandingkan produktivitas varietas lokal yang hanya 2,5 sampai 3 ton per hektare.

Meski begitu, pengubahan rawa menjadi sawah masih harus melalui beberapa tahapan dan memerlukan waktu supaya lahan bisa berproduksi. Tanah mesti melewati 3 tahapan untuk proses pengerasan agar bisa ditanami tumbuhan. "Selama 3 tahun kami melakukan rekayasa sosial, kemudian ada pemantapan kegiatan budidaya, dan mulai produksi," katanya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement