Sementara itu, di November 2018 juga terdapat komoditas yang mengalami penurunan impor terendah yakni serealia, mesin atau peralatan listrik, ampas atau sisa industri makanan.
Pria yang akrab dipanggil Kecuk itu juga menjelaskan, berdasarkan penggunaan barang impor terjadi penurunan pada beberapa komoditas barang konsumsi. Di antaranya, produk buah-buahan seperti anggur dari China turun USD29,4 juta, jeruk mandarin turun USD15,6 juta.
Sementara bahan baku turun 4,14% atau USD12,86 miliar. Ada beberapa bahan baku yang alami penurunan seperti kedelai, gandum, dan florid. Sedangkan, barang modal turun 5,92% atau USD2,59 miliar, penurunan terbesar di antaranya seperti gasoline engine dan beberapa mesin lainnya.
"Adapun kontribusi bahan baku masih mendominasi impor kita yaitu 76,16%," katanya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)