Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Impor Sayur Meningkat Drastis, Paling Banyak dari China

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Senin, 17 Desember 2018 |13:48 WIB
Impor Sayur Meningkat Drastis, Paling Banyak dari China
Pelabuhan. Foto: Shutterstock
A
A
A

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor pada November 2018 sebesar USD16,88 miliar. Pada sektor non migas, komoditas yang mengalami peningkatan impor tertinggi yakni minuman sebesar USD75,3 juta, besi dan baja sebesar USD64,7 juta, serta sayuran USD57 juta.

Kepala BPS Suhariyanto menyatakan, untuk impor sayuran Indonesia pada Oktober 2018 tercatat sebesar USD40 juta, meningkat menjadi USD97 juta di November 2018.

"Peningkatan terbesar pada komoditas non migas itu minuman, besi dan baja, juga sayuran," ujar Suhariyanto dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (17/12/2018).

Baca Juga: BPS: Impor November 2018 USD16,88 Miliar, Turun 4,47%

Menurut data BPS, impor sayuran pada November 2018 tercatat sebesar 116.536 ton. Komoditas ini terbesar berasal dari China yakni mencapai 94.054 ton, disusul Myanmar sebanyak 1.273 ton, Etiopia 3.144 ton, Australia 1.470 ton dan Selandia Baru sebesar 44 ton.

Secara akumulatif, sejak Januari hingga November 2018, impor sayuran sudah mencapai 732.715 ton. Adapun keseluruhan nilai impornya mencapai USD602 juta.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement