Sementara ekspor migas tercatat untuk minyak mentah sebesar USD380,7 juta atau turun 9,10%, hasil minyak USD118,1 juta atau turun 28,66%, serta gas USD872,6 juta atau turun 8,36%.
Adapun pada Oktober 2018 defisit minyak mentah tercatat sebesar USD476,9 juta dan defisit hasil minyak sebesar USD1,58 miliar. "Sementara gas masih terjadi surplus sebesar USD594 juta," lanjutnya.
Secara kumulatif Januari-November 2018, impor migas tercatat meningkat 22,16% atau sebesar USD6,05 miliar dari periode yang sama sebelumnya. Hal ini didorong naiknya impor seluruh komponen, yaitu minyak mentah yang meningkat sebesar USD2,43 miliar atau 38,98%, hasil minyak sebesar USD3,21 miliar atau naik 24,61%, dan gas meningkat sebesar USD407,5 juta atau naik 16,71%.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)