JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai komoditas batu bara memiliki peranan yang cukup besar sebagai salah satu pemenuhan energi di masa depan berdasar pada hasil penemuan dan riset terkini.
Tak hanya itu, Indonesia sebagai salah satu produsen dan eksportir batu bara terbesar di dunia juga dapat berkontribusi terhadap perekonomian, berasal dari total penerimaan negara bukan pajak (PNBP). “Saya mengucapkan terima kasih karena penerimaan negara berupa PNBP dari batu bara mencapai Rp40 triliun. Ini kedua terbesar setelah minyak sawit. Ini memperlihatkan sektor batu bara masih sangat dibutuhkan dalam pembangunan ke depan,” ungkap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan di forum International Energy Agency (IEA) Coal Forecast to 2023 di Jakarta kemarin.
Baca Juga: Lampaui Target, Penerimaan dari Panas Bumi Capai Rp1,14 Triliun
Menurut Jonan, di sektor batu bara itu yang paling penting dipersiapkan ke depan adalah semua perusahaan energi di Indonesia harus menyiapkan energi terbarukan. “Untuk perusahaan batu bara , pemerintah menganjurkan supaya ada nilai tambah,” katanya. Batu bara Indonesia dikenal sebagai batu bara termal paling ramah lingkungan di dunia, dengan penggunaan teknologi baru yang diterapkan pada proyek pembangkit listrik diharapkan dapat meminimalkan dampak lingkungan.