Ketua Asosiasi Pengusaha Batu bara Indonesia, Pandu Patria Sjahrir, mengatakan, kesempatan bisnis di sektor batu bara masih sangat besar. Dia memprediksi tahun depan tidak akan jauh berbeda dengan tahun ini. “Ekspektasi masih bisa dibentuk, misalnya mengenai perubahan P2PKB yang berubah jadi IUPK, apa pun keputusan yang dibuat, kalau belum dibuat akan membuat ketidakpastian sehingga investasi akan slow down. Tapi potensi masih ada,” ucapnya.
Seperti diketahui, sekitar 66% dari pembangkit listrik di Tanah Air hingga kini berpembangkit listrik berbasis batu bara (PLTU). Pasokan batu bara untuk kebutuhan PLTU dalam negeri diperkirakan akan meningkat signifikan dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Realisasi di tahun 2015 sekitar 70,8 juta ton dan di tahun 2020 diperkirakan sekitar 177,5 juta ton.
(Ichsan Amin)
(Kurniasih Miftakhul Jannah)