JAKARTA - Di tahun 2019, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menargetkan pertumbuhan jumlah investor mencapai 40%.
“Kalau lihat angka di tahun kemarin, kami harapannya bisa tumbuh 40%,”kata Friderica Widyasari Dewi, Dirut KSEI, dikutip dari Harian Neraca, Jakarta, Rabu (26/12/2018).
Baca Juga: Menelisik Potensi Pasar Saham di Tahun Politik
Disampaikannya, saat ini data Single Investor Identification (SID) yang tercatat di pasar modal mencapai 1,6 juta. Angka tersebut meningkat 43% dibandingkan 2017. Sementara demografi investor sendiri masih didominasi investor laki-laki, yakni sebesar 65%.
Dari wilayah, pulau Jawa masih menjadi mayoritas para investor sebesar 73,57%. Sedangkan jika dilihat dari umur, perkembangan investor muda berusia 20-30 tahun dinyatakan meningkat.
Kata Friderica, saat ini akses investasi semakin mudah dan sesuai karakter tren investor banyak didominasi usia milenial. Selain itu, penambahan jumlah investor juga bakal disumbang dari program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) oleh Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil (Bpertarum). Rencananya, nasabah yang tercatat sebanyak 4,5 juta.
Baca Juga: KPK: Pasar Modal Rentan Kegiatan Tindak Pidana Pencucian Uang
Ditambahkanya, pihaknya optimistis penandatangaan kerja sama pemanfaatan data kependudukan besama Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri dan pelaku industri pasar modal akhir pekan kemarin dapat meningkatkan jumlah investor.
”Dengan pemanfaatan data kependudukan ini, proses pendataan pembukaan rekening investasi hanya tinggal memanfaatkan NIK dan e-KTP. Nantinya pembukaan rekening bisa dilakukan kurang dari 1 jam. Dengan ini kami bisa memperdalam pasar investasi,”ungkapnya.
(Feby Novalius)