Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Demi Minyak, China Ekspansi ke Artik

Koran SINDO , Jurnalis-Senin, 31 Desember 2018 |12:15 WIB
Demi Minyak, China Ekspansi ke Artik
Kilang Minyak (Reuters)
A
A
A

Kilang Minyak

Negara-negara Artik juga tidak ingin berkonflik. Alasan utama Beijing tertarik dengan Artik adalah alasan ilmiah. Mereka ingin menyelidiki dampak perubahan iklim dan ingin mencari solusi isu lingkungan global. Pandangan tersebut dianggap basa-basi saja. Ambisi utama China tetap alasan politik dan politik untuk mendominasi kawasan kaya sumber daya minyak di Artik. Sepertiga cadangan gas alam dunia berada di Artik. Sebesar 13% cadangan minyak global juga ada di kawasan tersebut. “Temperatur yang meningkat mengakibatkan mencairnya es di Artik menyebabkan kapal bisa melalui kawasan tersebut,” kata Rachael Gosnell dari Universitas Maryland. Dia menambahkan, Artik memiliki potensi ekonomi yang menakjubkan senilai USD450 miliar.

Menurut NASA, mode iklim global diprediksi akan memaksa pencairan es di Artik pada musim panas mendatang. Itu menyebabkan kapal-kapal bisa melalui kawasan tersebut. “China memang ingin merebut sumber daya Artik. China ingin ditempatkan sebagai negara yang mengambil keuntungan besar,” ujar Lanteigne. Untuk mendukung ambisinya tersebut, China mengembangkan kemampuan untuk menjelajahi Artik. September lalu China meluncurkan kapal pemecah es yang dikenal dengan Xue Long 2 atau Snow Dragon 2. Ekspedisi kapal tersebut diprediksi akan dilaksanakan pada semester awal 2019. Harriet Moynihan, peneliti dari lembaga think tank Chatham House di Inggris, menjelaskan China telah berinvestasi besar dengan memberikan pendanaan kepada negara-negara Artik.

Masuknya China ke Lingkaran Artik seiring dengan tidak ada perhatian AS terhadap kawasan tersebut. Mantan Menteri Luar Negeri Rex Tillerson menghapus perwakilan khusus di kawasan Artik pada 2017 karena perubahan iklim tidak menjadi perhatian pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Setelah Perang Dunia II, AS memiliki tujuh kapal pemecah es. Saat ini hanya dua kapal pemecah es saja.

(Andika Hendra)

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement