Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Tren Bisnis yang Bakal Ramai di 2019, Ada Robot Sosial hingga Mobil Listrik

5 Tren Bisnis yang Bakal Ramai di 2019, Ada Robot Sosial hingga Mobil Listrik
Robot (Foto: BBC)
A
A
A

JAKARTA - Sejak beberapa tahun terakhir, banyak sekali perubahan dan perkembangan yang kita temui di dunia bisnis. Mulai terus bertumbuhnya industri finansial teknologi hingga menjamurnya bisnis online travel yang bertujuan mengakomodir hasrat berpetualang generasi milenials.

Membincang perubahan, gerak dan laku perubahan terjadi hampir setiap saat. Hal itu berjalan linear dengan kebutuhan hidup masyarakat dan juga pola hidupnya. Seperti kemunculan industri finansial teknologi atau industri keuangan yang berbasis pada teknologi yang mulai booming pada beberapa tahun kebelakang.

Hadirnya industri anyar itu sejalan dengan meningkatnya jumlah generasi produktif di Indonesia. Melansir proyeksi dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tahun 2013 lalu, pada tahun ini jumlah penduduk di Indonesia mencapai 265 juta jiwa, di mana 67,6% di antaranya atau sekitar 179,13 juta jiwanya masuk dalam kategori usia produktif.

 Baca Juga: Presiden Jokowi: Mobil Listrik Itu Barang Langka dan Eksotis

Hal itu menjadi ceruk tersendiri bagi tumbuh kembangnya industri finansial teknologi yang memang sangat mengandalkan kecepatan, kenyamanan dan juga kecanggihan teknologi di hampir setiap lini kehidupannya. Dengan melihat data di atas, tak aneh pula jika Indonesia berpotensi menjadi destinasi baru pengembangan bisnis digital dunia.

Nah bagaimana dengan tahun 2019 mendatang, apa saja kah yang akan ramai diperbincangkan di tahun babi tanah tersebut, simak ulasannya seperti dikutip cekaja, Senin (7/1/2019).

Mengutip data Web Summit 2018, terdapat 5 tren yang bakal ramai di tahun 2019 dan tahun-tahun selanjutnya, di antaranya adalah penggunaan robot dalam tatanan sosial masyarakat.

1. Robot Sosial

Penerapan teknologi robotik dalam skala industri sudah banyak ditemui belakangan ini. Perusahaan berskala internasional seperti Toyota ataupun lainnya sudah mengimplementasikan teknologi robot dalam proses produksinya.

Alih-alih menambah jumlah pekerjaan bagi manusia, kehadiran robot diprediksi bakal lebih banyak menggantikan pekerjaan manusia di beberapa tahun kedepan. Bahkan, perkembangan teknologi robot diproyeksikan juga bakal menyentuh kehidupan sosial masyarakat.

 Baca Juga: Hari Inovasi, Kini Robot pun Punya Sentuhan Emosi

Adanya teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, memungkinkan robot untuk memiliki kecerdasan emosional yang diharapkan dapat membantu kehidupan masyarakat. Untuk saat ini kehadiran robot sudah banyak ditemui di berbagai sektor kehidupan, seperti perawatan kesehatan, sektor ritel, pendidikan juga perhotelan.

2. Wanita di Perusahaan Teknologi

Pada tahun 2019 mendatang, sejumlah posisi strategis di perusahaan teknologi bakal banyak diperankan oleh wanita. Hal itu dikarenakan sekitar 49% wanita percaya bahwa tempat para wanita bekerja saat ini cukup memastikan kesetaraan gender.

Meskipun begitu, persentase jumlah wanita yang merasa perlu membuktikan kualitas pekerjaannya kepada rekan kerja pria juga cukup tinggi, angkanya mencapai 61%, sedangkan 37% wanita merasa ditawari peran kepemimpinan hanya untuk mengisi kuota kosong saja.

 Baca Juga: Robot Kecoa untuk Operasi Intelijen, Bisa Menyadap dan Mengintai

Mulai merajainya wanita dalam tatanan karir yang selama ini diisi oleh pria sebenarnya sudah terlihat pada tahun ini. Berdasarkan riset salah satu firma global, Grant Thornton Indonesia, sekitar 43 persen wanita Indonesia mampu mencapai posisi manajemen senior di perusahaan.

Jumlah tersebut menduduki peringkat kedua tertinggi di dunia, bahkan angkanya jauh lebih tinggi ketimbang rata-rata perempuan yag berada di wilayah Asia Pasifik yang hanya mencapai 23%. Dari total jumlah perusahaan yang ada di Indonesia, hanya 15% perusahaan yang posisi manajemen seniornya tidak diisi oleh wanita.

Angka ini lebih baik dibandingkan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, yang 22% dan 21% perusahaan di sana tidak memiliki perempuan di jenjang manajemen senior.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement