Maka dengan beroperasinya HSM 2, kapasitas produksi baja di Cilegon bersama PT Krakatau Posco meningkat dari 3,9 juta ton menjadi 5,4 juta ton per tahun. Sementara untuk bahan baku pabrik ini berasal dari baja Krakatau Steel ditambah produk Krakatau Posco, sedangkan untuk pengelolaannya akan berada di bawah kendali Krakatau Steel.
Adapun lanjutan dari proyek HSM 2 yakni proyek Pickling Line and Tandem Cold Mill (PLTCM). Bedanya, proyek ini untuk memproduksi cold rolled coil (CLC) yang sebagian produksinya untuk bahan baku perusahaan patungan (joint venture) dengan Jepang, Krakatau Nippon Steel Sumikin (KNSS).
"Total investasinya sekitar kurang lebih 200 juta dolar AS," kata dia.
Baca Juga: Krakatau Steel Rencanakan Akuisisi Pabrik Baja Lokal
Proyek lain milik perusahaan baja pelat merah ini yang akan segera rampung yakni pembangunan dermaga 7.1 dan 7.2, di mana akan dioperasikan oleh PT Krakatau Bandar Samudera. Hingga November 2018 progresnya sekitar 68,53% dan ditargetkan rampung pada Mei 2019.