Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Investasi Migas Diprediksi Tembus USD33,4 Miliar Tahun Ini

Koran SINDO , Jurnalis-Senin, 07 Januari 2019 |11:01 WIB
Investasi Migas Diprediksi Tembus USD33,4 Miliar Tahun Ini
Investasi (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Pemerintah menargetkan investasi di sektor energi dan sumber daya mineral tahun ini meningkat. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan investasi pada 2019 mencapai USD33,4 miliar lebih tinggi daripada tahun lalu sebesar USD32,2 miliar.

“Kalau melihat realisasi tahun 2018, maka pada 2019 pasti akan lebih tinggi. Tapi tentu angkanya memang masih bergerak,” ujar Menteri ESDM Ignasius Jonan di Jakarta.

Menurut dia, investasi sektor energi pada 2018 sebesar Rp32,2 triliun lebih tinggi dibandingkan pada 2017 sebesar Rp27,5 triliun. Adapun capaian investasi pada 2018 kurang lebih sama pada 2015 lalu.

“Sesuai laporan yang kami terima investasi sektor ESDM tahun 2018 mencapai Rp32,2 triliun. Kalau kita melihat angkanya dari 2014–2018 kita kurang lebih sama dengan investasi tahun 2015 sebesar Rp32,3 triliun,” ujarnya.

Baca Juga: Investasi Sektor Energi 2018 Capai USD32 Miliar

Dia mengatakan, investasi di sektor minyak dan gas bumi (migas) menjadi penyumbang terbesar dari total investasi sektor energi, yakni sebesar Rp12,5 triliun.

Investasi sektor ketenagalistrikan sebesar Rp11,3 triliun, sektor mineral dan batu bara sebesar Rp6,8 triliun, serta investasi di sektor energi baru terbarukan dan konservasi energi sebesar Rp1,6 triliun.

Mendorong investasi, Kementerian ESDM berhasil mencabut 186 perizinan dan regulasi. Dari 186 regulasi yang dicabut, ada 96 regulasi atau perizinan dipangkas di sektor minerba, kemudian 56 regulasi atau perizinan migas, dan 20 regulasi atau perizinan EBTKE.

“Sesuai arahan bapak Presiden kita pangkas perizinan dan birokrasi untuk menciptakan iklim investasi yang ramah, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan lapangan kerja,” kata dia.

Kilang Minyak

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Dwi Soetjipto menargetkan investasi untuk sektor hulu migas tahun ini mencapai USD14,7 miliar.

Adapun target itu mengalami kenaikan dibandingkan realisasi 2018 sebesar USD11,9 miliar. Pihaknya optimistis target tersebut bisa tercapai tahun ini dan akan terus berupaya supaya target tersebut tercapai.

“Kita akan fokus ke proyek development yang sedang berjalan. Tentu kita akan kawal ini. Kita akan kerja sama dengan KKKS untuk mereka bisa meningkatkan investasi,” katanya.

Tak hanya itu, tahun ini pihaknya akan fokus mendorong proyek enhabce oil recovery (EOR). Pasalnya, sejumlah blok akan mulai melakukan EOR dengan investasi yang besar.

“Persiapan proyek EOR dan proyek development yang ada dan bagaimana kita bekerja sama lebih bagus dengan KKS untuk membantu mereka meningkatkan produksi,” ujarnya.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan terdapat sejumlah proyek untuk meningkatkan investasi migas tahun ini. Menurut pihaknya, ENI telah menyatakan kesiapannya untuk investasi di Blok Marakes sebesar USD1,3 miliar. Tak hanya itu, proyek pengembangan infrastruktur Train3 Tangguh masih terus berjalan tahun ini.

“Ada juga proyek pengembangan Jambaran Tiung Biru sebesar USD1,6 miliar. Dari tiga itu saja sudah besar,” kata dia.

Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono mengatakan, untuk sektor minerba mengalami peningkatan investasi seiring pengembangan bawah tanah yang dilakukan Freeport Indonesia.

Selain itu, peningkatan investasi juga bisa dilihat dari sejumlah pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) yang dilakukan Antam dan Inalum.

“Harapan dari rencana itu dapat meningkatkan investasi khususnya di sektor minerba,” kata dia.

Baca Juga: Karyawan Bisa Miliki Saham Perusahaan lewat ESOP, Begini Penjelasannya

PNBP Terbesar

Di sisi lain, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor ESDM menjadi penyumbang terbesar sepanjang 2018. Nominalnya mencapai Rp217,5 triliun atau 53,4% dari total PNBP sebesar Rp407,1 triliun.

Rinciannya dari subsektor migas mencapai Rp163,4 triliun, minerba Rp50 triliun, EBTKE Rp2,3 triliun, dan lainnya Rp1,8 triliun.

“PNBP dari sektor ESDM totalnya Rp217,5 triliun,” ujar Jonan.

Jonan menambahkan, realisasi PNBP 2018 jauh lebih tinggi 181% dari target yang ditetapkan sebesar Rp120,5 triliun serta 119% di atas realisasi PNBP 2017 sebesar Rp132 triliun.

“PNBP tahun 2018 target yang dicantumkan dalam UU APBN 2018 Rp120,5 triliun. Ada kenaikan PNBP 181% dari target APBN 2018,” tuturnya.

Kementerian ESDM juga mencatat realisasi anggaran terserap hampir 90% pada 2018. Mayoritas direalisasikan untuk infrastruktur atau program yang manfaatnya dirasakan langsung oleh rakyat, termasuk memberikan akses energi bagi masyarakat yang sebelumnya belum merasakan kehadiran energi sama sekali.

Dia mengungkapkan, 54% anggaran Kementerian ESDM pada 2018 dibelanjakan untuk belanja publik fisik pada program menyasar langsung rakyat kecil.

(Nanang Wijayanto)

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement