“Sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia, industri turunan minyak sawit harus terus dikembangkan di Indonesia,” paparnya. Ketua Umum Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) MP Tumanggor mengatakan, keberadaan industri biodiesel di Indonesia masih jauh dari kapasitas industri. Sebab itu, Aprobi mendorong penggunaan konsumsi biodiesel lebih besar di Indonesia.
“Kami berharap konsumsi biodiesel bisa terus meningkat di Indonesia, seperti mandatori B30 di harapkan segera terealisasikan,” ujar MP Tumanggor. Pertamina, sebagai perusahaan milik pemerintah yang membantu pendistribusian dan penjualan biodiesel, juga memiliki peran penting terhadap kemajuan industri biodiesel nasional.
Menurut Manajer Operasional Supply Chain, Direktorat LSCI PT Pertamina, Gema Iriandus Pahalawan, keberadaan biodiesel minyak sawit membantu ketersediaan pasokan bahan bakar nasional. “Biodiesel berbahan baku minyak sawit sangat membantu ketersediaan bahan bakar minyak,” katanya.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono mengatakan, sawit terus memberikan kontribusi besar bagi negara dan masyarakat. Salah satunya melalui pengembangan industri turunan minyak sawit sebagai bioenergi, yang juga menguntungkan secara lingkungan.
(Sudarsono)
(Kurniasih Miftakhul Jannah)