JAKARTA – Pendiri kelompok bisnis Sinar Mas Group Eka Tjipta Widjaja yang masuk dalam jajaran orang kaya di Indonesia meninggal dunia pada Sabtu, 26 januari pukul 19.43 WIB.
Menurut Managing Director Sinar Mas Gandi Sulistiyantonto, Eka Tjipta memiliki sikap yang rendah hati dan memiliki ideologi bahwa seseorang harus peduli terhadap lingkungan dan masyarakat. Baik itu keluarga, orang-orang terdekat, maupun orang-orang yang ada di sekelilingnya.
Baca Juga: Eka Tjipta Widjaja, Sosok yang Mengajarkan Kepedulian dengan Keluarga dan Lingkungan
Sikap yang dimilikinya ini pun turut diterapkan dalam nilai-nilai luhur Sinar Mas, yakni integritas, sikap positif, berkomitmen, perbaikan berkelanjutan, inovatif dan loyal.
Dengan demikian, meski hanya lulusan sekolah dasar, menurut Eka Tjipta tak ada harapan dan cita-cita yang terlalu tinggi. Dia pun mempunyai filosofi jujur, menjaga kredibilitas, dan bertanggung jawab, baik terhadap keluarga, pekerjaan maupun terhadap sosial.
Seperti halnya saat perusahaan yang didirikannya membantu Grup Bakrie dengan meminjamkan uang sebesar Rp528,3 miliar per 31 Maret 2011.
Baca Juga: Eka Tjipta Akan Dikebumikan pada 2 Februari 2019
Menurut data Okezone yang dikutip, Minggu (27/1/2019), pinjaman tersebut digunakan oleh Grup Bakrie untuk pembiayaan pembelian kembali (buyback) saham PT Bumi Resoruces Tbk (BUMI) dari Grup Ancora.
Sebelumnya, PT Bakrie and Brother Tbk (BNBR) dan Sinarmas Sekuritas meneken perjanjian pembiayaan transaksi efek pada 1 September 2009. Sinarmas menyiapkan fasilitas pinjaman Rp800 miliar.
Per akhir Maret 2011, BNBR memangkas utangnya turun menjadi Rp528,31 miliar. Utang ini dijamin kepemilikan BNBR di BUMI, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNDP), dan PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL).
(Dani Jumadil Akhir)