JAKARTA - Tahun baru lagi, saatnya mulai investasi lagi. Setelah mengevaluasi kinerja portofolio Anda di tahun lalu, maka seharusnya Anda sudah bisa menentukan langkah investasi berikutnya. Apakah Anda akan menambah investasi pada instrumen yang sama atau melirik jenis investasi baru?
Buat Anda yang masih bimbang, cobalah untuk memahami kondisi perekonomian tahun 2019 agar bisa menjatuhkan pilihan investasi terbaik seperti dikutip Qerja, Minggu (27/1/2019).
Emas
Ketika perekonomian tidak stabil, terjadi pelemahan mata uang, dan sebagainya, maka emas bisa menjadi save heaven. Harga emas yang stabil, dan cenderung meningkat akan “menyelamatkan” uang Anda.
Baca Juga: 4 Tips Investasi Emas untuk Karyawan yang Gajinya Pas-Pasan
Kalau diperhatikan, pergerakan harga emas selama 4 tahun terakhir, cenderung mengalami kenaikan sekitar 6,38 persen per tahun. Setelah sempat berfluktuasi pada 2018, harga emas mulai rebound di akhir tahun. Berdasarkan prediksi Bart Melek, Kepala strategi komoditas global di TD Securities yang ditulis di situs Finansialku, harga emas bisa menyentuh level terkuat pada akhir 2019. Jadi emas bisa menjadi pilihan investasi terbaik karena instrumen tersebut akan berpotensi menghasilkan keuntungan.
Reksa Dana
Tahun politik 2019 bisa berdampak positif pada perekonomian Indonesia. Selain itu, kondisi ekonomi global juga membaik dan perang dagang mereda. Hal ini akan mendorong pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke arah yang baik, dengan prediksi menembus angka 7.000.
Dengan mempertimbangkan beberapa kondisi tersebut, Anda bisa mencoba Reksa Dana saham atau Reksa Dana campuran dengan porsi saham lebih tinggi. Berdasarkan prediksi Head of Capital Market Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana pada situs Kontan, kinerja reksadana campuran akan mencapai 6 persen sampai 7 persen tahun 2019. Sementara itu, buat investor pemula juga bisa memilih investasi Reksa Dana pasar uang, setidaknya untuk mengalahkan BI rate 6 persen sebelum pajak.
Baca Juga: Tips Investasi Emas agar Bisa Untung
Saham
Berdasarkan tulisan Direktur Panin Asset Management Rudiyanto Zh di Kompas, kinerja IHSG di tahun politik selalu menunjukkan pertumbuhan positif. Pada tahun 1999, IHSG naik sebesar 70,06 persen, kemudian di 2004 IHSG mengalami peningkatan sebesar 44,56 persen. Sementara pada 2009 dan 2014, IHSG naik sebesar 86,98 persen dan 22,29 persen.
Buat Anda yang sudah punya dasar pengetahuan kuat tentang saham, bisa mencoba atau menambah investasi di instrumen ini pada 2019. Pilihlah saham dengan fundamental yang kuat.